JAYAPURA, PAGARALAMPOS.COM - Kabar KKB mengeklaim menyandera prajurit TNI di Mugi, Kabupaten Nduga.
Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman angkat bicara. Dikutip laman jpnn.com, dia menilai KKB sering menyampaikan dan menyebarkan berbagai narasi yang berisikan berita bohong atau hoaks.
Dia juga menegaskan apa yang diungkapkan KKB di media sosial termasuk foto senjata api tidaklah benar.
Amunisi dan sosok orang yang menjadi korban pembunuhan yang diklaim dari penyerangan kepada prajurit Satgas Yonif R 321/GT di Mugi-Mam Kabupaten Nduga tanggal 15 April lalu.
"Tidak benar ada prajurit yang disandera KKB di Mugi karena saat ini semua sudah dievakuasi ke Timika," katanya.
Dijelaskannya, KKB mengeklaim jumlah prajurit dari Kopassus yang meninggal 16 orang, padahal dari data terungkap anggota yang meninggal tercatat lima orang dari satgas Yonif R 321/DY.
Menyikapi kondisi tersebut, kata Kapendam Cenderawasih, penegakan hukum yang dilakukan oleh tim gabungan TNI dan Polri terus dilakukan.
Sehingga pemberitaan yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya perlu dipertanggungjawabkan.
BACA JUGA:Papua Kalang Kabut! Satu Persatu Tokoh Cabut Dukungan ke Panglima KKB, Ada Apa?
"Masyarakat diminta tidak langsung mempercayai berita-berita yang disampaikan KKB dan simpatisannya," ucap Herman.
Tidak hanya itu, belum lama ini juga KKB menyebar isu di media sosial (medsos) dan media online dengan memfitnah TNI-Polri telah melakukan pengeboman di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Hal itu dibantah Kapendam Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman. Dia mengaku TNI-Polri bekerja secara profesional dan terukur.
Herman mengatakan KKB saat ini sedang memainkan narasi bahwa korban ada di pihak mereka (playing victim).