Rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak.
tetapi membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana (build back better).
BACA JUGA:Manfaatkan Waktu Seefektif Mungkin! 1 – 14 Mei KPU Resmi Buka Pendaftaran Bacaleg
BACA JUGA:9 Destinasi Rahasia yang Harus Dikunjungi di Sumbawa Barat! Anda Tidak Akan Percaya Keindahannya
Relokasi bagi 100 rumah warga terdampak penting dilakukan karena berada di zona merah kerentanan tinggi terhadap bencana longsor.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, saat ini, RISHA yang telah lengkap terinstal ada 2 unit.
“Sementara, 53 unit telah terpasang pondasi batu kali, dan masing-masing 1 unit telah terpasang sloof RISHA dan pasangan rangka baja ringan, serta 1 unit telah terpasang dinding bata sehingga progresnya sudah” jelas Iwan.
Iwan menambahkan, pekerjaan akan dimulai kembali pada Rabu (26/04) sambil menunggu lansir material RISHA.
BACA JUGA:Wow! Timnas Indonesia Menang Besar atas Myanmar! Cek Jalannya Pertandingan
BACA JUGA:Indonesia vs Myanmar : Timnas Garuda Unggul 2-0 pada Babak Pertama, Sananta Ceyak Gol Perdana
“Menunggu mobilisasi Exca PC150 dari Serasan Timur, pekerjaan akan dimulai pada Rabu karena masih ada pekerja yang berada di pulau seberang. Rencananya, pada awal Mei mendatang akan ada tenaga kerja tambahan dari Jawa sebanyak 50 orang,” tambah Iwan.
Sebelum program relokasi huntap dilaksanakan sebagai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Kementerian PUPR juga telah melakukan penanganan tanggap darurat bencana longsor di Natuna dengan mengerahkan alat berat untuk membantu proses evakuasi, pembersihan lumpur, dukungan sarana dan prasana bagi pengungsi, dan membuka jalur terdampak longsor.