Poin terpenting dari keseluruhan kisah dalam serial ini adalah bagaimana kengerian yang sesungguhnya dapat tercipta melalui kesalahpahaman seorang radikal akan ajaran agamanya.
Pembenaran diri dan pemikiran yang sempit mampu mengarahkan seseorang pada keyakinan yang sesat, kemudian menimbulkan teror dan bencana.
BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Di Lombok Tengah ini, Bakalan Bikin Kamu Belajar Budaya Dan Refreshing!
Konsep Gothic Horror yang Memberikan Sentuhan Artistik pada Produksi Serial:
‘Midnight Mass’ memiliki konsep produksi yang sangat kental dengan nuansa Katolik pada setiap aspeknya.
Mulai dari komunitas gereja yang menjadi objek utama, naskah dengan referensi ayat-ayat kitab suci, hingga berbagai adegan misa yang terasa natural dan lagu-lagu pengiring ala choir gereja.
‘Midnight Mass’ memiliki vibe yang cukup serupa dengan film ‘The Devil All the Time’ (2020) dan ‘Saint Maud’ (2019).
Desain lokasi dan kostum setiap karakter telah memberikan visual yang ikonik, melengkapi penokohan.
Rasa terisolasi dan atmosfer yang konservatif menjadi kemasan sempurna untuk menghidupkan Crockett Island sebagai latar utama kisah.
Beberapa adegan krusial juga memiliki arahan atau storyboard yang dramatis untuk meninggalkan kesan pada penonton.
Namun, dengan materi agama yang spesifik, kesan yang berbeda bisa muncul dari setiap penonton.
Tergantung latar belakang keyakinan hingga ideologi pribadi.
BACA JUGA:Wajib Diketahui! Ini Sejarah Suku dan Budaya di Lahat
‘Midnight Mass’ bisa jadi merupakan serial terbaik dari Mike Flanagan sejauh ini.
Lebih dari sekadar kisah horor di sebuah pulau terpencil, naskah serial ini memiliki dialog mendalam seputar keyakinan yang menarik untuk disimak.*