Meski cocok buat didaki, Gunung Kerinci sebenarnya gunung api dengan tipe Stratovolcano yang masih aktif. Gunung Kerinci terakhir kali meletus pada tahun 2019 lalu.
Selain ketinggiannya yang menantang, para pendaki juga bisa menikmati pemandangan menakjubkan dari kota Jambi, Padang, Bengkulu, sampai Samudera Hindia dari puncak Indrapura.
Gunung Kerinci menjadi salah satu favorit para pendaki karena punya jalur pendakian yang jelas.
Adapun, jalur pendakian yang paling banyak dilalui oleh para pendaki adalah lewat Kersik Tuo. Estimasi waktu pendakian jika melewati jalur ini adalah sekitar 6 sampai 7 jam.
BACA JUGA:8 Destinasi Wisata Religi di Palembang yang Wajib Dikunjungi
2. Gunung Leuser
Leuser merupakan gunung tertinggi kedua yang ada di Pulau Sumatera dengan ketinggian 3.445 meter di atas permukaan laut. Nama Leuser sendiri berasal dari Bahasa Gayo, yakni “Leusoh” yang artinya “Diselubungi Awan”.
Wilayah di seputar Gunung Leuser sendiri merupakan Taman Nasional yang ditetapkan sejak tanggal 6 Maret 1980. Taman Nasional Gunung Leuser punya luas wilayah sebesar 1.094.692 hektare dan berada di dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Utara.
Uniknya, Gunung Leuser punya 3 puncak dengan ketinggian yang berbeda-beda. Puncak Loser dengan ketinggian 3.404 mdpl. Kedua, yaitu Puncak Leuser dengan ketinggian 3.119 mdpl.
Sedangkan yang tertinggi adalah puncak tanpa nama dengan ketinggian 3.445 mdpl.
BACA JUGA:Seni dan Budaya Penopang Sektor Pariwisata Pagaralam
Adapun, trek pendakian ke gunung ini termasuk salah satu yang terpanjang, yakni di atas 50 km karena harus menembus hutan belantara Taman Nasional Gunung Leuser. Karena itu, waktu perjalanannya juga terbilang lama, sekitar 7-8 hari.
3. Gunung Dempo
Terletak di Kota Pagaralam yang berada di perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, Gunung Dempo merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Sumatera.
Adapun, ketinggian dari Gunung Dempo mencapai 3.412 meter di atas permukaan laut.
Sama dengan Gunung Kerinci, gunung ini merupakan gunung api aktif bertipe Stratovolcano. Meski masih aktif, gunung yang satu ini dikenal cukup ramah bagi pendaki pemula. Sebab, jalur pendakiannya relatif mudah.