PAGARALAMPOS.COM - Salah satu kegiatan pertama yang mesti dilakukan setelah terjadi bencana adalah memberikan trauma healing bagi korban terdampak.
Pemberikan trauma healing untuk korban supaya bisa bangkit dari sesuatu yang sudah dialaminya di masa lalu, serta dapat memahami makna di balik trauma.
Untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan trauma korban bencana gempa Cianjur, Kementerian Sosial melalui BBPPKS Yogyakarta mengajak ibu-ibu, remaja putri dan beberapa bapak-bapak pengungsi menganyam tas dari bahan plastik. Mereka adalah warga Desa Ciputri, Kecamatan Pacet dan Desa Jambu Dipa Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Walaupun kegiatan dilaksanakan di tenda pengungsian, namun raut bahagia dan antusias terlihat dari wajah para peserta. Sebanyak 55 orang yang terbagi di dua lokasi ini bersemangat membuat anyaman tas dengan didampingi oleh instruktur yang didatangkan oleh Tim BBPPKS Yogyakarta dari tanggal 3 sampai dengan 6 Desember 2022.
BACA JUGA:Kemensos 'Coffee Break' bersama Dinas Sosial Raja Ampat, Bahas Program Kesejahteraan Sosial
Menganyam tas menjadi salah satu media trauma healing yang mudah dipraktekkan dan menarik untuk dikembangkan ke depannya.
Sementara, ibu-ibu warga Desa Pacet asyik menganyam, anak-anak di tenda sebelah diajak menggambar dan mewarnai oleh tim dari Sentra "Mulya Jaya" di Jakarta dan mahasiswa Poltekesos Bandung.
Kegiatan trauma healing di Desa Jambu Dipa, Kecamatan Warungkondang, tim BBPPKS Yogyakarta berkolaborasi dengan tim dari Sentra Terpadu "Kartini" di Temanggung dan Sentra "Prof. Dr. Soeharso" di Surakarta.(*)
Berita ini telah tayang dilaman kemensos.go.id dengan judul: Pengungsi Cianjur Anyam Tas Plastik, Kegiatan Trauma Healing BBPPKS Yogyakarta