“Awalnya ada permohonan memang untuk penghibahan. Awalnya saya setuju, ini juga untuk pendidikan. Tapi ternyata perkembangannya anak - anak disabilitas yang sekolah di sini butuh pekerjaan. Akhirnya kita buatkan kafe untuk tuna netra. Ada juga sentra usaha lainnya untuk disabilitas fisik, odgj, dan lainnya di sini,” kata Risma.
Kemensos terus mendorong kemandirian untuk para penyandang disabilitas termasuk dalam hal pendidikan hingga kemandiriannya yang dilaksankan melalui sentra-sentra Kemensos yang bersifat multi layanan di seluruh Indonesia.
Ketika dihibahkan dan hanya dipakai untuk penyandang disabilitas netra, dikhawatirkan kebutuhan khusus penyandang disabilitas lainnya tidak terakomodir khususnya untuk masyarakat di Propinsi Jawa Barat.
Hadir mendampingi Mensos pada kunjungan ini, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi, Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno M.O. Royani, Kepala Sentra Galih Pakuan Siti Sari Rumayanti dan Kepala Sentra Wyata Guna Bandung Iri Sapria.(*)
Berita ini telah tayang dilaman kemensos.go.id dengan judul: Serahkan Bantuan untuk Kelompok Rentan di Bandung, Mensos Pastikan Kemudahan Prosedur