Deris Nagara, Presiden BEM SIPASA Columbia University asal Indonesia

Rabu 22-02-2023,02:00 WIB
Reporter : Rerry
Editor : Rerry

Sebelumnya, Deris pernah menjalani pertukaran pelajar ke Malaysia saat SMP dan ke Australia saat SMA. Tapi, kali ini ada problem besar yang menghadang: dia harus mencari dana tambahan karena beasiswa yang diberikan hanya untuk biaya pendidikan.

”Begitu sampai Belanda bingung. Belum ada rumah, nggak ada kerjaan, kuliah belum mulai. Saya menginap di tempat teman dua minggu, hari pertama dapat magang,” ujar ASEAN-Korea Youth Ambassador itu.

Di Belanda, Deris tetap aktif di berbagai kegiatan. Selepas kuliah, dia harus mengayuh sepeda sejauh 60 km pergi pulang ke tempat kerja.

Kebetulan kuliah sambil kerja bukan pengalaman baru baginya. Semasa di Indonesia, Deris kerap bekerja part-time apa pun yang dirinya mampu. Mulai jadi entrepreneur, singer wedding, agen asuransi dari pintu ke pintu, hingga mentor pelatihan.

BACA JUGA:Tak Ikut Terbang, Istri Kapolda Jambi Menanti Proses Evakuasi Sang Suami di Posko Merangin

Beragam kerjaan juga pernah dilakoninya setelah lulus S-1 dan sebelum mendapat beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) ke Columbia University. Mulai menjadi analis pasar, community manager, moderator, sampai pemandu acara di televisi.

Beragam gemblengan itu pula yang membuatnya tak mudah patah. Termasuk ketika dia harus belajar dari awal untuk jurusan S-2 yang dia ambil yang berbeda dengan studi S-1.

”Tantangannya lebih ke akademik karena saya lulusan HI. Sekarang di jurusan master of public administration yang mempelajari semua kebijakan, mikro dan makro ekonomi, statistik, kebijakan fiskal,” katanya.

Deris tertarik mencalonkan diri menjadi presiden BEM SIPASA di kampusnya karena merasa dirinya memenuhi kriteria. ”Saya telah mendedikasikan hidup untuk memajukan bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan masyarakat, dan kualitas pendidikan sejak 2013. SIPASA akan menjadi platform untuk menuangkan semangat itu,” tuturnya.

BACA JUGA:Kenali Manfaat Teh Cengkeh untuk Diabetes

Sebelumnya, dia harus melalui beberapa tahapan. Mulai membuat platform, advokasi, hingga kampanye di tempat publik. Materi kampanyenya pun datang dari negeri tempat dia dilahirkan dan dibesarkan: Bhinneka Tunggal Ika.

Sementara itu, program yang dikedepankan adalah Genta Mandaya. ”Genta Mandaya itu komitmen saya mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan masyarakat Indonesia melalui empat sektor, yaitu pemberdayaan anak muda, pengembangan masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal, dan transformasi pendidikan,” ujarnya.

Deris hanya bisa bersyukur atas apa yang telah diraihnya sejauh ini. Setidaknya, anggapannya dulu tidak salah: tertolak bukan berarti tidak pantas. ”Melainkan ada tempat lain yang lebih baik. Jadi, percaya saja pada diri sendiri dan ketahui kekuatanmu. Kalau punya mimpi, ya harus kerja keras untuk mengejarnya,” katanya.*

Kategori :