BACA JUGA:Baleg DPR RI Setujui RUU Perppu Cipta Kerja Menjadi UU, Kemnaker Berikan Apresiasi
“SATTE ini setiap tahun ramainya seperti pasar malam. Tahun ini respons buyers juga lebih bagus dibanding tahun lalu,” tambah Werdiani.Dalam keikutsertaan dalam SATTE 2023, Kemenparekraf/Baparekraf juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meramaikan dan menambah daya tarik paviliun Indonesia. Salah satunya adalah Rumah Atsiri Indonesia yang memberikan dukungan minyak esensial yang memberikan keharuman unik khas nusantara pada paviliun Indonesia.
Selain itu, terdapat pula produk makanan ringan dari Mayora yang diberikan sebagai goodie bag untuk para tamu maupun buyers yang datang dan melakukan transaksi bisnis. Ada pula restoran India yaitu Queens Tandoor dan Golden Saffron yang menyediakan camilan khas Indonesia seperti kacang kapri dari Bali dan kue lidah kucing.
Nuansa Bali tetap ditonjolkan pada paviliun Indonesia di SATTE tahun ini. Hal tersebut terlihat dari ornamen yang digunakan seperti tedung (payung), gapura, hingga musik gamelan khas Bali.
Di samping Bali, tema Sumba juga coba diangkat dengan menghadirkan kain-kain motif Sumba sebagai ornamen penghias paviliun. Sumba juga dijadikan sebagai salah satu destinasi yang coba diperkenalkan pada wisatawan India, khususnya untuk segmen luxury travel.
Untuk melengkapi keseruan di paviliun Indonesia, pada hari ketiga diisi pembagian hadiah bagi para pemenang kuis challenge games yang diadakan melalui Instagram resmi Wonderful Indonesia.
Challenge games tersebut merupakan bentuk aktivasi Kemenparekraf/Baparekraf dari segi digital untuk semakin memeriahkan keikutsertaan Indonesia pada SATTE 2023 dan mengamplifikasi informasi mengenai destinasi pariwisata Indonesia khususnya untuk pasar wisatawan mancanegara India.
Artikel ini telah tayang di laman kemenpreakraf.go.id