JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), berupaya meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dengan pemerintah daerah sebagai langkah nyata dalam mengembangkan program Smart Fisheries Village (SFV) untuk meningkatkan potensi lokal sumber daya perikanan dan kelautan, salah satunya pada daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Tanah Bumbu.
"Saat ini BRSDM memiliki dua program andalan yang in line dengan program prioritas KKP, yakni VOGA (Vacational Goes to Actors) dan SFV. Dalam pelaksanaannya, tentu kami tidak dapat berjalan sendiri. Dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah yang sangat kami harapkan untuk bersama membangun sektor KP di daerahnya," terang Nyoman.
BACA JUGA:Fortass Putuskan Menunda Festival Teater Sekolah, 2 Mei Baru Digelar
Hal tersebut disampaikan Nyoman, saat menerima audiensi dari Wakil Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, bersama jajarannya, dalam rangka Pengusulan Desa Sungai Dua di Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Lokus SFV Kampung Patin, bertempat di Ruang Rapat Utama BRSDM, Gedung Miba Bahari III, (8/2/2023).
Dikatakan Nyoman, bahwa saat ini BRSDM memiliki dua konsep SFV yakni SFV Desa dan SFV Unit Pelaksana Teknis (UPT), yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, serta keberlanjutan yang diharapkan dapat memberikan pengungkit pembangunan desa ke depan. Pembangunan SFV tidak hanya dilakukan secara fisik, namun juga pada tatanan sosial dan kelembagaannya sehingga daya saing desa meningkat dan terjadi peningkatan kapasitas SDM.
BACA JUGA:Coba Kekabui Petugas, Rikyansah Sembunyikan Ganja di Ventilasi Rumah
Dengan adanya SFV, juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan KP, di mana SFV dijadikan sebagai lokasi praktik/KKN taruna/i satuan pendidikan KP dengan dukungan sarana prasarana dan infrastruktur dari Tanah Bumbu. Di samping itu pelatihan dan penyuluhan perikanan juga mengambil peranan penting dalam pengembangan SDM mengingat potensi perikanan besar yang dimiliki Tanah Bumbu.
"Melalui SFV, BRSDM berperan penting dalam melaksanakan hilirisasi teknologi kepada masyarakat, baik berupa benih unggul, kegiatan pelatihan, pendidikan, digitalisasi pada seluruh aspek SFV dan juga perangkat desa, hingga dukungan lainnya," ucap Nyoman.
BACA JUGA:Food Estate Kalteng diperkuat Kelembagaan dan Hilirisasi Pertanian
"Saya harap pertemuan ini dapat berlanjut dalam suatu Nota Kesepakatan, tak hanya berkaitan dengan SFV, tapi juga dalam pengembangan SDM di Tanah Bumbu melalui ranah pendidikan, pelatihan serta penyuluhan," lanjutnya.
Hal tersebut disambut baik Wakil Bupati Tanah Bumbu, Rusli. Dikatakan bahwa SFV sejalan dengan cita-citanya dalam mengembangkan sektor budidaya perikanan di Tanah Bumbu, khususnya dalam pengembangan Kampung Patin. Terlebih Tanah Bumbu merupkan salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Sebagai daerah agraris dan juga memiliki potensi perikanan yang besar, kami sangat berharap Tanah Bumbu dapat menjadi penyangga kebutuhan pangan produk perikanan untuk IKN. Tentu kehadiran kami ingin agar melalui SFV, dapat mengoptimalisasikan perikanan air tawar Tanah Bumbu," jelas Rusli.
BACA JUGA:Menhan Prabowo Ungkapkan Pentingnya Jawa Timur Bagi Pertahanan Indonesia
Kesuksesan SFV juga selaras dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dikatakan Rusli, bahwa salah satu tantangan pengembangan sektor KP di Tanah Bumbu adalah kurangnya SDM yang terampil dan terdidik di bidang perikanan. Melalui program yang ditawarkan BRSDM, Rusli pun berharap tingkat pendidikan di Tanah Bumbu dapat meningkat.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris BRSDM, Kapuslatluh KP, Kepala BBRSEKP, Kepala BBRP2BKP, Kepala Dinas Perikanan Tanah Bumbu, Kepala Bappedalitbang Tanah Bumbu, Kepala Dinas PUPR Tanah Bumbu, Kepala Dinas Perkimtan Tanah Bumbu, Inspektur Tanah Bumbu, serta perwakilan Anggota DPRD Tanah Bumbu.