BACA JUGA:Menparekraf Ajak Pelaku Ekraf Potianak Tingkatan Kolaborasi Bankitkan Ekonomi
Selepas mendapatkan sertifikat kelulusan, tahapan seleksi dilanjutkan dengan pembekalan di Jakarta selama 2 hari, untuk kemudian pengumuman penempatan peserta adaptan.
''Saat ini, saya sudah 2 bulan disini (RSUD Otanaha), dan telah mendapatkan STR pada awal Januari,'' imbuhnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Otanaha, drg. Zohra mengatakan pihaknya merasa sangat terbantu dengan hadirnya dokter adaptan spesialis obgyn.
Salah satunya saat proses persalinan bayi kembar Januari lalu. dengan kondisi bayi MCMA (monochorial (satu plasenta) dan monoamnial (satu ketuban)) dengan presentasi kepala dan bokong. Dengan menggunakan teknik persalinan tertentu, ibu dan kedua bayi dapat lahir dengan selamat.
''Kami sangat terbantu, terima kasih Kemenkes yang telah membantu memenuhi dokter obgyn di RSUD Otanaha. Semoga dokternya bisa betah disini, walaupun dengan keterbatasan alat dan sarana prasarana,'' kata drg. Zohra.
BACA JUGA:Ungkap Sindikat Pekerja Migran Indonesia, Kemnaker Apresiasi Kinerja Polri
Sebelum adanya dokter adaptan, dokter spesialis obgyn di RSUD Otanaha sempat kosong dalam beberapa waktu. Dua dokter obgyn yang bertugas telah mengundurkan diri.
''Waktu itu saya nekad ke Jakarta untuk menyampaikan masalah ini ke Kementerian Kesehatan. Setelah beberapa waktu, akhirnya kami diberitahu bahwa ada dokter spesialis obgyn lulusan luar negeri yang akan bertugas di sini,'' katanya.
drg. Zahro menambahkan, meski dr. Andreas adalah dokter adaptan namun dari segi penugasan pada prinsipnya sama dengan dokter lainnya. Kalaupun ada perbedaan sifatnya sangat kecil.
Perbedaan tersebut yakni, khusus untuk dokter Andreas selama proses adaptasi didampingi dan dibimbing langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan.(*)
Berita ini telah tayang dilaman kemkes.go.id dengan judul : Terima Dokter Adaptan, RSUD Otanaha Gorontalo: Kami Di Daerah Sangat Terbantu