PAGARALAMPOS.COM - Amandel atau tonsil adalah sepasang jaringan lunak yang terdapat di sisi kiri dan kanan belakang tenggorokan (kerongkongan).
Jaringan ini berfungsi untuk mencegah bakteri dan virus yang ingin masuk ke dalam tubuh melalui tenggorokan.
Masing-masing jaringan amandel diselubungi oleh lapisan sel mukosa berwarna merah muda seperti bagian dalam mulut Anda.
Permukaannya terdiri dari banyak celah dan lekukan yang disebut kripta.
BACA JUGA:4 Cara Aman Mengeluarkan Dahak pada Bayi
Penyebab munculnya batu amandel atau tonsil stone bisa berasal dari bakteri, sisa makanan, kotoran, sel-sel mati, dan bahan sejenisnya yang terperangkap di dalam kripta.
Seluruh kotoran ini kemudian terkumpul dan bertambah banyak. Kotoran yang menumpuk lama-kelamaan memadat dan mengeras dalam proses yang disebut kalsifikasi.
Akhirnya, terbentuklah gumpalan dengan tekstur yang keras sebagai gejala batu amandel. Gumpalan tersebut dapat terjebak di dalam kripta dan bertambah banyak.
Batu amandel biasanya berwarna putih atau kekuningan. Ukurannya bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga sebesar kacang polong.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Obat Herbal Alami untuk Kendalikan Gula Darah bagi penderita Diabetes
Hanya ada sedikit kasus di mana batu amandel tumbuh melebihi ukuran tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2013, hasil dari 500 pemeriksaan CT scan dan radiografi menunjukan bahwa umumnya ukuran besar batu amandel yaitu sekitar 3-4 milimeter (mm).
Sementara itu, menurut penelitian lain yang dilakukan pada tahun yang sama melalui 150 hasil CT scan, diduga bahwa 25% populasi secara umum berpotensi mengalami batu amandel.
Mengetahui Penyebab dan Pengobatan untuk Radang Amandel
Terdapat beberapa kondisi dan faktor yang dapat menjadi pemicu terbentuknya batu amandel, yaitu sebagai berikut.