Kemenkes Umumukan Hasil Survei Serologi SARS CoV-2

Senin 06-02-2023,12:10 WIB
Reporter : kemkes.go.id
Editor : Elis

''Hasilnya, pada Desember 2021 pada orang yang sama itu 88% kita katakan penduduk Indonesia sudah memiliki imunitas terhadap COVID-19, di Juli 2022 naik jadi 98,5%, kemudian di Januari 2023 naik menjadi 99% penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi,'' tutur Iwan.

Meningkatnya kadar antibodi penduduk dapat disebabkan oleh peningkatan cakupan vaksinasi atau masih terjadinya transmisi COVID-19

''Jadi peningkatan kadar antibodi itu disebabkan karena vaksinasi atau pernah terinfeksi virus COVID-19,'' ucapnya.

Dikatakan Iwan, menurut usia semakin tinggi umur semakin tinggi kadar antibodinya. Hal itu disebabkan karena pada Lansia risiko terjadinya COVID-19 berat atau meninggal itu paling tinggi. Sementara pada anak-anak kadar antibodinya paling rendah pada Balita karena mereka belum mendapatkan vaksinasi.

BACA JUGA:Sekjen KESDM : Indonesia Miliki Potensi EBT 3.686 GW Sebagai Modal Utama Transisi Energi

Ahli Epidemiologi FKM UI dr. Pandu Riono, MPH., Ph.D. menambahkan, survei Serologi yang dilakukan ini digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah seperti pencabutan PPKM. Selanjutnya bisa juga digunakan untuk pengambilan kebijakan terkait vaksinasi.

''Kita mendorong semua penduduk walaupun sudah punya antibodi untuk ditingkatkan lagi, didorong untuk vaksinasi yang belum vaksinasi, dan booster yang belum melakukan booster karena virus masih ada dan masih terus bermutasi,'' ujar dr. Pandu.

Untuk situasi yang sekarang, lanjut dr. Pandu, kita sudah mengendalikan secara konsisten pandemi COVID-19, sehingga pembatasan kegiatan masyarakat tidak menjadi pilihan kebijakan karena penduduknya sudah punya imunitas dan kita mengharapkan imunitasnya tertinggi.

 

Berita ini telah tayang dilaman kemkes.go.id dengan judul : Hasil Sero Survei ke-3: Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

Kategori :