Pekan Budaya Tionghoa Kampung Ketandan Perkuat Ekonomi Masyarakat Yogyakarta

Jumat 03-02-2023,13:10 WIB
Reporter : kemenag.go.id
Editor : dwi

YOGYAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Kampung Ketandan merupakan saksi sejarah akulturasi antara budaya Tionghoa, Keraton dan warga Kota Yogyakarta.

Terletak di pusat Kota, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryatmajan, Jalan Suryotomo dan Jalan Los Pasar Beringharjo. Sejak 200 tahun yang lalu daerah ini menjadi tempat masyarakat Tionghoa tinggal dan mencari nafkah, sehingga diakui sebagai kawasan Pecinan kota Jogja.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi penyelenggaraan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta di kawasan Pecinan Kampung Ketandan yang melibatkan banyak pelaku UMKM sehingga memberikan dampak terhadap kebangkitan ekonomi masyarakat sekitar.

Menparekraf Sandiaga Uno saat kunjungan kerja ke Yogyakarta untuk rangkaian penyelenggaraan ATF 2023 menyempatkan diri mengunjungi kawasan pecinan Kampung Ketandan di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (2/2) malam.

BACA JUGA:Sandiaga Uno Pastikan Kersiapan Pameran ATF 2023 di Jogja Expo Center

Di salah satu destinasi favorit wisatawan ini sedang berlangsung Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVIII 2023 yang digelar Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC). 

Kegiatan yang berlangsung 30 Januari hingga 5 Februari 2023 ini menghadirkan ragam acara seperti Ketandan Street Food hingga berbagai lomba.

Acara ini juga turut diisi dengan ragam kesenian seperti atraksi naga Barongsai hingga pertunjukkan wayang Potehi, panggung hiburan musik, dan masih banyak lagi lainnya.

Menparekraf Sandiaga mengapresiasi acara yang kembali digelar secara luring setelah dua tahun sebelumnya secara daring karena pandemi.

BACA JUGA:Stafsus Menag RI Minta Humas PTKIN Gerakkan Potensi Humas dan Bentuk Cyber Army 

"Kegiatan ini menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan dan memberikan dampak langsung terhadap masyarakat karena turut melibatkan banyak pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terutama UMKM," kata Menparekraf Sandiaga. 

Terlebih saat ini Yogyakarta sedang menjadi tuan rumah penyelenggaraan forum pariwisata terbesar di Asia Tenggara, ATF 2023.

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta dapat menjadi pilihan destinasi bagi peserta maupun delegasi ATF 2023 yang datang dari berbagai daerah tanah air, negara-negara di Asia Tenggara. 

"Kegiatan ini akan memberikan dampak terhadap pergerakan wisatawan nusantara yang tahun ini ditargetkan mencapai 1,4 miliar," kata Menparekraf Sandiaga. 

BACA JUGA:Yanuarius Ditahbiskan Sebagai Uskup Jayapura, Kemenag: Sampaikan Pesan Kerukunan dan Cinta Tanah Air

Kategori :