PAGARALAMPOS.COM - Keguguran merupakan salah satu risiko yang dapat terjadi di setiap kehamilan.
Bahkan, sebagian ibu hamil bisa mengalami keguguran berulang.
Keguguran dapat disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak 2 kali berturut-turut atau lebih.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gaya hidup hingga masalah kesehatan tertentu.
Setiap kehamilan memiliki risiko untuk mengalami keguguran. Pada beberapa kondisi, seorang wanita ada yang mengalaminya hingga lebih dari satu kali.
BACA JUGA:Harus Tau! 4 Manfaat Daun Pandan bagi Kesehatan
Lantas, apa yang menjadi penyebab keguguran berulang? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut.
Mengenali Berbagai Penyebab Keguguran Berulang Keguguran merupakan kondisi yang ternyata cukup umum ditemui.
Bahkan, menurut studi dalam jurnal Rev Obstet Gynecol, sekitar 15 persen kehamilan berujung pada keguguran. Kasus kematian bayi di dalam janin ini tentu akan berdampak pada pasangan, baik secara fisik maupun mental. Apalagi jika keguguran terjadi lebih dari satu kali. Keguguran yang terjadi berulang dikenal sebagai recurrent pregnancy loss (RPL).
Ini adalah keguguran yang terjadi lebih dari dua kali. Sebelum Anda dan pasangan mencoba melakukan program hamil kembali, kenali berbagai penyebab keguguran berulang berikut ini:
BACA JUGA:Waspada, Tanda-tanda Infeksi pada Luka Pasca Operasi
1. Kelainan Genetik Salah satu faktor yang bisa mengakibatkan keguguran berulang adalah masalah pada kromosom. Menurut penelitian tahun 2009, sekitar dua hingga 4 persen kejadian recurrent pregnancy loss berkaitan dengan masalah pada kromosom. Pada sekitar 4 persen pasangan yang mengalami keguguran berulang; salah satu pasangan atau keduanya memiliki kelainan struktur kromosom.
2. Masalah pada Hormon Penyebab keguguran berulang selanjutnya yaitu adanya masalah pada sistem endokrin. Endokrin sendiri merupakan kelenjar yang bertugas melepaskan hormon. Beberapa gangguan pada endokrin yang bisa mencetuskan keguguran hingga 17 sampai 20 persen, yaitu: Luteal phase defect (LPD). Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Diabetes melitus. Penyakit tiroid. Hiperprolaktinemia (kondisi ketika kadar hormon prolaktin dalam darah lebih banyak dari jumlah normal). Baca Juga: Kapan Waktu yang Aman untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?
3. Gangguan Darah Kelainan bawaan membuat beberapa wanita rentan mengalami pembekuan darah (trombofilia). Kondisi ini ternyata bisa menjadi penyebab keguguran berulang. Risiko kejadian keguguran karena trombofilia bisa meningkat pada wanita yang pernah mengalami keguguran pada akhir trimester pertama atau trimester kedua. Sementara itu, sekitar 15-20 persen wanita yang mengalami keguguran berulang memiliki sindrom antifosfolipid (APS). Ini adalah kondisi yang membuat darah wanita hamil menggumpal.