Kenali 4 Masalah Gizi yang Timbulkan Stunting pada Anak

Sabtu 28-01-2023,09:16 WIB
Reporter : kemkes.go.id
Editor : Elis

PAGARALAMPOS.COM - Untuk mendukung tumbuh kembang anak, gizi yang dibutuhkan harus tercukupi dengan baik. 

Sebab, anak yang diberikan makanan tanpa memperhatikan kandungan makronutrisi dan mikronutrisinya bisa berisiko mengalami kekurangan gizi. 

Setiap orang tua disarankan untuk tahu gejala awal dari anak kurang gizi agar bisa segera mendapat perawatan tepat.

Kurang gizi atau malnutrisi adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan sistem imun tubuh menurun, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan membuat penyembuhan sulit dilakukan.

BACA JUGA:Ini Dia! Manfaat Buah Nanas Untuk Kesehatan Rahim wanita

Penurunan prevalensi stunting dipengaruhi oleh 4 masalah gizi, yakni weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Setelah 4 masalah gizi tersebut teratasi, penurunan prevalensi stunting akan terjadi.

''Kalau mau menurunkan stunting maka harus menurunkan masalah gizi sebelumnya yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Kalau kasus keempat masalah gizi tersebut tidak turun, maka stunting akan susah turunnya,'' kata Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Sumiwi, MPH di Jakarta, Jumat (27/1).

Pencegahan stunting yang lebih tepat harus dimulai dari hulu yaitu sejak masa kehamilan sampai anak umur 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. Pada periode setelah lahir yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan secara rutin. Dengan demikian dapat diketahui sejak dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan.

Dikatakan Dirjen Endang, gangguan pertumbuhan dimulai dengan terjadinya weight faltering atau berat badan tidak naik sesuai standar.

BACA JUGA:Fakta Melakukan Diet Tidak Makan Malam, Cepat Kurus?

''Anak-anak yang weight faltering apabila dibiarkan maka bisa menjadi underweight dan berlanjut menjadi wasting. Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting,'' ungkapnya.

Pemerintah melakukan pemberian makanan tambahan untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Pemerintah akan beralih dari pemberian makanan tambahan dengan biskuit menjadi pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal.

''Jadi kita sudah mulai tahun 2022 di 16 kabupaten/kota, karena kami mau lihat pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal bisa dilakukan tidak,'' ucap Dirjen Endang.

Pemberian makanan tambahan dengan pangan lokal ini disajikan siap santap oleh Posyandu dan dimasak oleh kader dengan menu khusus yang memenuhi kebutuhan gizinya baik protein maupun kebutuhan gizi yang lain.

BACA JUGA:Waspada Faktor Resiko Terjadinya Stroke

Kategori :