Menteri ESDM Menyampaikan Pidato Singkat Soal Capai Target NZE di WEF 2023

Jumat 20-01-2023,10:52 WIB
Reporter : esdm.go.id
Editor : Elis

PAGARALAMPOS.COM - Di hari ketiga pelaksanaan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2023, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjadi pembicara di sejumlah sesi di dalam acara WEF, dan bertemu dengan sejumlah pihak. Ada sembilan agenda, diantaranya menjadi kontributor dalam “Joint Governors Policy Meeting: Minerals for the Energy Transition”, menyampaikan pidato singkat dalam acara bertajuk “ASEAN Leaders for Just Energy Transitions”, serta melakukan pertemuan multilateral yang dihadiri pejabat setingkat kepala pemerintahan dan Menteri di forum “Mobilizing Investment for Clean Energy in Emerging Economy (MICEE)”.

Arifin Tasrif juga hadir dalam acara terbatas yang diikuti pejabat setingkat kepala pemerintahan maupun Menteri, yaitu “Informal Gathering of World Economic Leaders (IGWEL) yang membahas tema “Navigating the New Energy Reality”. Ini forum yang digelar tahunan, sejak WEF mulai memberikan perhatian kepada isu-isu terkait energi terbarukan dan perubahan iklim.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, menyampaikan bahwa Net Zero Emission (NZE) hanya bisa dicapai melalui kemajuan teknologi, mendorong inovasi, dan perbaikan secara konstan.

"Lebih dari itu, transisi energi juga butuh komitmen kuat," tegas Menteri ESDM pada sesi panel di Paviliun Indonesia yang digelar di Davos, Swiss, 16-20 Januari 2023, pada agenda World Economic Forum (WEF) 2023. Sebelumnya, disampaikan pidato pembuka dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

BACA JUGA:Presiden Pecahkan Kendi, Ranops 'Maung' Diresmikan

Dalam hal kemajuan teknologi, Arifin mencontohkan, teknologi canggih dibutuhkan untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan. "Misalnya, sistem teknologi penyimpanan, yang berkembang pesat di sektor pembangkit tenaga listrik dan transportasi," kata Arifin.

Lebih lanjut Arifin menyampaikan, dalam peta jalan NZE Indonesia, lebih dari 56 Giga Watt (GW) Battery Energy Storage System (BESS) dan ratusan juta kendaraan listrik akan beroperasi tahun 2060.

"Ini membuka ruang yang sangat besar dan potensial untuk investasi. Dibutuhkan lebih dari USD40 miliar pendanaan untuk program ini," ujar Arifin, di depan hadirin dari berbagai perusahaan global dan nasional yang mengikuti sesi ini.

Contoh lainnya adalah teknologi solar PV bisa meningkatkan efisiensi untuk memproduksi keluaran tenaga yang lebih besar. "Kami merencanakan membangun 420 GW solar PV yang akan terpasang pada 2060 dengan kebutuhan investasi tak kurang dari USD160 miliar," ucap Arifin.

BACA JUGA:Peresmian Bendungan Kuwi Kawangkoan oleh Presiden Dimeriahkan Atraksi Para Pelajar

Arifin mengakui, perjalanan Indonesia mencapai target NZE akan biaya yang tidak sedikit. "Butuh dana investasi yang sangat besar, lebih dari USD1 triliun sampai 2060. Kebutuhan dana makin besar saat pembangkit listrik tenaga batubara dihentikan lebih cepat dan digantikan dengan listrik EBT. (KO)

 

Berita ini telah tayang dilaman esdm.go.id dengan judul : World Economic Forum 2023, Menteri ESDM Sampaikan Kebutuhan Investasi Indonesia untuk Capai NZE

Kategori :