“Mungkin ada yang sengaja tidak mau memilih, ada yang berkebun, atau di tengah perjalanan,” katanya. Untuk sistem pemilu, KPU menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK). “Mau sistem seperti sekarang terbuka proporsional atau tertutup proporsional, kami siap,” tegasnya.
Sementara itu General Manager (GM) Sumatera Ekspres, Hj Nurseri Marwah, mengatakan, latar belakang di-launching-nya Graha Pemilu untuk membantu kerja penyelenggara dan peserta pemilu. Hal ini sejalan dengan fungsi media yang tak hanya sebagai media informasi, tapi juga edukasi dan juga kontrol sosial. “Graha Pemilu jadi sarana teman-teman penyelenggara dan peserta, baik parpol maupun kandidat untuk bisa sosialisasi. Sekaligus berikan edukasi kepada masyarakat. Kami berikan ruang di Sumatera Ekspres untuk itu,” imbuhnya.
BACA JUGA:Dendam Lama Berujung Maut, Satu Pria Tewas Alat Kelaminnya Ditombak
Terkait tema yang diangkat Pemilu Bersih, Penyelenggara Independen, harapannya, tidak hanya penyelenggara yang bersih, tapi juga dari parpol dan kandidat. Tidak ada lagi yang melakukan praktik money politics apapun bentuknya.
“KPU dan Bawaslu kan orangnya hanya beberapa, tidak banyak. Butuh dukungan dari semua pihak untuk menciptakan pemilu yang bersih,” tandasnya. Selain Ketua KPU Sumsel dan Ketua Bawaslu Sumsel Yenli Elmanoferi MSi, hadir dalam launching Graha Pemilu kemarin, Ketua KPU Palembang Syawaludin, Ketua DPD PPP Sumsel Agus Sutikno, Ketua DPW PKS Sumsel M Toha, Sekretaris DPW Partai Nasdem Sumsel Syamsul Bahri, Bendahara PDI Perjuangan Sumsel Yudha Rinaldi, Sekretaris PKN Sumsel Syaiful Islam, dan Wakil Sekretaris Partai Gerindra Sumsel Zulfikar. Kemudian, Ketua Partai Hanura Sumsel Ahmad Al Azhar, Ketua Partai Garuda Dolmar J Damarjaya, Ketua Bappilu PBB Sumsel Karyono, Wakil Ketua Partai Ummat Nahnu M Zen, Sekretaris DPW PSI Hairil Anwar, Sekretaris DPW Partai Gelora Sumsel dan para pengurus lainnya. ()
artikel ini telah tayang dilaman koran harian Sumatera ekspres dengan judul *Perkirakan DPT Sumsel 6,3 Juta Mata Pilih