PAGARALAMPOS.COM - Tak sedikit orang yang menggunakan rokok untuk atasi stres.
Nikotin menciptakan rasa relaksasi secara langsung, sehingga perokok berkeyakinan kalau nikotin dapat mengurangi stres dan kecemasan.
Padahal, hal tersebut hanya efek sementara dan seseorang akan terus menerus merokok agar mendapat efek tersebut.
Hal ini menjadi salah satu alasan bagi perokok yang enggan berhenti merokok.
BACA JUGA:Resep Bihun Goreng Sederhana Cocok untuk Menu Sarapan.
Namun, benarkah merokok bisa menghilangkan stres?
Apa dampak merokok terhadap kesehatan mental?
Banyak orang merokok karena percaya bahwa merokok itu menenangkan.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic menjelaskan, meski merokok bisa membuat Anda merasa lebih tenang, namun justru meningkatkan tingkat stres dalam tubuh dan menimbulkan reaksi negatif, di antaranya:
BACA JUGA:PT Timah Tbk Jalin Kerja Sama dengan Lemhannas RI dan Tandatangani Mou
Dikutip dari Healthline, ketika merokok, nikotin memasuki aliran darah dan berjalan ke otak untuk melepaskan beberapa neurotransmiter termasuk dopamin.
Perasaan positif yang alami saat pelepasan dopamin berlangsung singkat.
Begitu kadar dopamin turun, tubuh akan benar-benar merasa lebih buruk daripada sebelum merokok.
Selain itu, merokok pada akhirnya menyebabkan stres. Hal tersebut berdampak buruk pada sistem pernapasan serta berkontribusi pada penyakit serius.BACA JUGA:Bentuk Penghargaan Kepada Tokoh Pembangunan Pagar Alam, Walikota Jadikan Djazuli Kuris Sebagai Nama Jalan
Penyakit fisik ini dapat menambah perasaan stres.