PADANG, PAGARALAMPOS.COM - Ribuan warga di daerah paling ujung yang mendekati puncak Gunung Marapi Sumbar masih beraktivitas seperti biasa meskipun intensitas erupsi semakin tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Wali Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Firdaus mengatakan ada dua pemukiman warga tertinggi di daerahnya dan paling rentan terkena dampak erupsi Gunung Marapi.
"Dusun Rubai Cumantiang dan Gobah, Jorongnya Batang Salasiah, itu di ketinggian sekitar 1.400 mdpl, ada 1.400 Kepala Keluarga (KK) di daerah itu," kata Firdaus, kemarin.
Ia mengungkapkan, kondisi saat ini warganya masih dalam keadaan aman dan tetap beraktivitas seperti biasa.
BACA JUGA:Bibir Kawah Gunung Kerinci Retak hingga Empat Meter
"Warga sudah tahu sejak awal erupsi terjadi pada Sabtu 7 Januari 2023 dan kami imbau melalui media komunikasi dan surat serta pengumuman di surau-surau, mereka sudah diberitahu agar tidak naik ke perkebunan dan hutan lebih tinggi lagi, sementara ini Alhamdulillah situasi aman saja," kata Firdaus.
Menurutnya, warga yang sebagian besar petani tidak terkena hujan abu vulkanik atau lontaran batu saat erupsi Gunung Marapi terjadi.
"Tidak ada, kami berharap tidak terjadi erupsi yang lebih besar, satu sisi memberi dampak baik bagi perkebunan dan pertanian, tapi jika skalanya besar tentu warga akan mengungsi," ujarnya.
Gunung Marapi, Sumatera Barat mengalami puluhan kali erupsi sejak Sabtu 7 Januari 2023 lalu, petugas pengamat Gunung Marapi di Bukittinggi menyebut terjadi 90 kali letusan hingga saat ini.
BACA JUGA:Gempa Cianjur, Kemenag RI Salurkan Bantuan 3 Miliar Melalui Sembilan Ormas
"Rincian Erupsi pada Sabtu 7 Januari 15 kali, Minggu 8 Januari 2023 27 kali, Senin 9 Januari 2023 kali dan hari ini sementara tercatat 13 kali, 35
10 Januari Selasa 13 (proses)," kata Ketua Pos Pengamatan Marapi, Teguh Purnomo.
Gunung Marapi berada pada Status Level II atau Waspada, Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi masih merekam erupsi, dan BKSDA telah mensterilkan pendaki dari Gunung yang menjadi tujuan utama para pecinta gunung di Sumbar itu.