Mengenang Peringatan Dan Perjuangan Terbentuknya Hari Ibu

Kamis 05-09-2024,20:06 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGAR ALAM, PAGARALAMPOS.COM - Hari ibu yang selalu di peringati setiap tanggal 22 Desember ternyata memiliki sejarah dan perjuangan yang sangat panjang.

Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa.

Misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.

Salah satu contoh saat peringatan 25 tahun Hari Ibu di Solo, dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya digunakan untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan Beasiswa untuk anak-anak perempuan.

BACA JUGA:Film Jendela Seribu Sungai, Angkat Budaya dan Perjuangan Anak Banjarmasin

Panitia Hari ibu Solo pada waktu itu juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya kebutuhan makanan pokok.

Peringatan Hri Ibu tahun 1950 an, dirayakan dengan mengadakan pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Satu sejarah penting kaum perempuan adalah untuk pertama kalinya wanita diangkat menjadi menteri.

Maria Ulfah yang pada tahun 1950 diangkat menjadi Menteri Sosial yang pertama oleh Presiden Soekarno pada waktu itu.

BACA JUGA:Puputan Badung: Perjuangan Tanpa Tanding dalam Sejarah Perang Kemerdekaan Indonesia

Kongres pada tahun 1952 di Bandung diusulkan untuk dibuat sebuah monumen, pada tahun berikutnya dibangunlah Balai Srikandi.

Ketua Kongres pertama Ibu Sukanto melakukan peletakan batu pertama pembangunan tersebut.

Dan pada tahun 1956 bangunan Balai Srikandi tersebut diresmikan oleh Menteri Maria Ulfah.

Pada tahun 1983 Presiden Soeharta meresmikan keseluruhan kompleks monumen Balai Srikandi menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

BACA JUGA:Taukah Kamu? Ternytata Inilah Sejarah Hubungan Turki Usmani Usmani di Masa Perjuangan Indonesia

Kategori :