Ancaman Gocapan

Rabu 21-12-2022,11:51 WIB
Editor : dwi

Gaji bulanan mereka, kata Andre, dibayar tidak melebihi umumnya perusahaan besar. 

Itu yang dalam bentuk uang. Pengeluaran gaji pimpinan GoTo, selama 9 bulan tahun ini, sebesar Rp 22,9 miliar. Berarti sebulan sekitar Rp 1,5 miliar. Dibagi untuk sekitar 10 orang.

Wajarlah gaji itu: sekitar Rp 150 juta/bulan/orang. Bahkan kurang besar. Terutama untuk ukuran perusahaan yang pernah bisa dapat uang Rp 160 triliun dalam sehari.

Itulah sebabnya para pimpinan tersebut masih mendapat gaji dalam bentuk stock base compensation (SBC). Kompensasi berbentuk saham. Mereka diberi saham.

BACA JUGA:Tunggu Ahli 

Nilainya, konon mencapai sekitar Rp 11 triliun. Dibagi, mestinya, untuk sekitar 10 orang itu.

Saham jenis ini termasuk yang tidak boleh dijual selama diperjanjikan. Mungkin selama 4 atau 5 tahun. 

Tujuannya: supaya pimpinan perusahaan bekerja keras untuk menaikkan harga saham.

Saya tidak tahu Rp 11 triliun itu didasarkan pada harga saham berapa. Anda juga tidak tahu. Mereka yang tahu. Bisa saja angka Rp 11 triliun itu sekarang juga tinggal 25 persennya.

BACA JUGA:Bhabinkamtibmas dan Satpam Bedah Rumah Tak Layak Huni

Stock base compensation itu beda dengan ESOP (Employee Stock Option Plan). 

Karena bentuknya compensation, maka Rp 11 triliun itu, harus dibukukan sebagai pengeluaran.

Pencatatannya pun harus dilakukan di tahun pertama. Yakni saat kompensasi itu dilaksanakan. Maka di catatan buku GoTo mestinya ada pengeluaran Rp 11 triliun tahun ini. Pengeluaran bukan tunai. Padahal kompensasi itu bisa jadi dikunci selama 5 tahun.

Ini berbeda dengan ESOP. Di ESOP pimpinan dan karyawan memang dapat saham, tapi bentuknya option. Maka dicatatnya di pembukuan di kolom equity. Begitulah sistem akuntansi harus mencatatnya

BACA JUGA:Simak Jawaban Andika Perkasa, Setelah Pensiun dari TNI Apa Yang Akan Ia Lakukan

Anda beli saham GoTo? Nilainya turun?

Kategori :