PAGARALAM,PAGARALAMPOS – Keberadaan UMKM di Pagaralam memiliki peranan penting dalam membantu Kota Pagaralam secara ekonomi tidak terpuruk. Bahkan, per Maret 2022 tingkat kemiskinan di Pagaralam tetap bertahan di angka satu digit.
“Ya, per Maret 2022 lalu kita (Kota Pagaralam, red) bersyukur untuk tingkat kemiskinan tetap bertahan dan satu-satunya di 17 Kabupaten/Kota Provinsi Sumsel yang satu digit,” seru Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni SH.
Dan yang paling penting lagi sebut Kak Pian, Kota Pagaralam turun lagi dari 9,4 menjadi 8,87 persen atau turun 0,93 persen. “Semua ini berkat kerja keras kita semua, para UMKM dan seluruh pemangku kepentingan di masing-masing bidang digeluti,” terangnya.
Selain itu sambung Kak Pian, dengan kondisi Covid-19 yang mulai mereda, sektor pariwisata Kota Pagaralam bangkit lebih cepat serta perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Pagaralam juga mulai turut membaik.
BACA JUGA:Hotel dan Villa Pagar Alam Penuh
“Ini bisa dibuktikan, menurut saya masih sibuknya ayam pramuka atau ayam abang itu kulu kilir. Itu menurut saya menandakan bila kita tidak mampu tidak mungkin kita mengadakan sedekah, apalagi masyarakat yang menggelar hajatan cukup banyak hingga telapis,” ungkap Kak Pian.
Padahal bila melihat dari teori, jawab Kak Pian, mulai dari Desember, Januari - Maret di Pagaralam bisa dibilang memasuki musim paceklik. “Tapi sekarang ini, alhamdulillah sepertinya musim paceklik itu dek bie aghi,” imbuhnya.
Lebih jauh dikatakan Kak Pian, bila dahulu di Kota Pagaralam memiliki 4 musim yakni musim kawe, musim kawin, musim paceklik dan musim maling, mudah-mudahan untuk musim paceklik dan maling di Pagaralam tidak ada lagi. “Hingga yang ada dan bertahan di Pagaralam itu hanya musim kawe dan musim kawin,” harapnya. (Cg09/CE-V)