Pertempuran itu merupakan perang pertama pasukan Indonesia melawan asing, setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dan menjadi pertempuran terbesar dalam Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme.
Bahkan, Surabaya sempat dijuluki sebagai neraka karena pertempuran menimbulkan korban tewas yang sangat banyak.
Tercatat, ada 20 ribu rakyat Surabaya yang menjadi korban pertempuran berdarah yang berlangsung cukup lama ini.
Sebagian besar merupakan warga sipil, yang ikut berjuang bersam-sama tentara Indonesia melwan tentra sekutu yang datang ke Surabaya.
Tak hanya itu, sekitar 150 ribu orang pun terpaksa mengungsi dari Surabaya kala itu.
Sementara tentara Inggris yang tewas mencapai 1.600 orang, namun pada akhirnya Indonesia berhasil memukul mundur Inggris dan mempertahankan kemerdekaan.