Tingkatkan Peran dan Pemberdayaan Perempuan pada Komunitas Perkebunan Kelapa Sawit

Kamis 03-11-2022,13:30 WIB
Reporter : harianmuba.com
Editor : dwi

 

SUNGAI LILIN, PAGARALAMPOS – Yayasan CARE Peduli dan PT Cargill Indonesia bersama Pemkab Muba menegaskan komitmen pembangunankapasitas petani sawit perempuan melalui Program Pemberdayaan Perempuan pada Komunitas Kelapa Sawit di Bumi Serasan Sekate.Peluncuran program ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Pemkab Muba Yayasan CARE Peduli. Program yang menempatkan fokus pada pemberdayaanperempuan ini

BACA JUGA:Wako Terima Audiensi BINDA Provinsi Sumsel

akan dilaksanakan selama 3 tahun, dan diimplementasikan di 13 desa dalam wilayah Kecamatan Sungai Lilin, Keluang dan Tungkal Jaya.Indonesia merupakan produsen dan konsumen komoditas minyak sawit terbesar di dunia menjadikan sektor perkebunan kelapa sawit sebagai backbone pembangunan ekonomi negara. Pada tahun 2021, produksi komoditas ini mencapai sekitar 46,2 juta metrik ton (MMT) yang menyumbang 57 persen dari produksi dunia. Sektor ini yang paling banyak

BACA JUGA:Soal Menteri Jadi Capres

menyerap tenaga kerja dan merupakan sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia terdapat 2,67 juta kepala keluarga, dan 50 persennya merupakan petani sawit perempuan.Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, mengatakan Drs Safaruddin, MSi, mengatakan Program pemberdayaan perempuan pada komunitas perkebunan kelapa sawit selaras dengan kebijakan dan rencana strategis Pemkab Muba."Kami menyambut baik

BACA JUGA:Pastikan Bakal Maju di Pileg Tahun 2024

komitmen yang diinisiasi oleh Cargill dan Yayasan CARE Peduli. Harapan kami, program ini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kapasitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat, serta terwujudnya keadilan gender di Muba," jelasnyaKeterlibatan perempuan di sektor perkebunan kelapa sawit ini, tambah Safarudin menunjukkan perempuan memainkan peran sentral serta berkontribusi terhadap pembangunan negara. "Namun, perempuan pada sektor ini kerap kali

BACA JUGA:Ajak Masyarakat Rawat Secara Bersama-sama

mengalami berbagai hambatan sepertiketerbatasan akses ke sumber daya keuangan, pengetahuan, dan teknologi, serta kesenjangan upah antara petani sawit laki-laki dan perempuan," jelasnya.Selain itu, menurut Safarudin perempuan di sektor perkebunan juga rentan mengalami pelecehan seksual, dan kekerasan seksual. "Sehingga dibutuhkan praktik perlindungan dan pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan," terangnya.Anton Asmara, President Director PT Hindoli, unit usaha

BACA JUGA:Partai Perindo Memenuhi Syarat Verfak

kelapa sawit milik Cargill di Kabupaten Muba Banyuasin mengatakan Melalui kemitraan dengan Pemkab Muba dan Yayasan CARE Peduli diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap penghidupan perempuan di komunitas kelapa sawit di Muba. "Kami menghargai dukungan pemerintah daerah terhadap program ini. Perempuan memainkan peran penting di masyarakat, dan kami percaya dengan bekerja sama, kita akan mampu meningkatkan peluang ekonomi bagi perempuan

BACA JUGA:Cuaca tak Menentu, Dinkes Ingatkan Ancaman Kesehatan.

dan meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarganya," jelasnya.Bonaria Siahaan, CEO Yayasan CARE Peduli, mengatakan Keterlibatan dan kontribusi petani perempuan terhadap industri kelapa sawit nasional signifikan.Untuk itu, penerapan program pemberdayaan perempuan pada komunitas perkebunan kelapa sawit di Muba dilakukan dengan pendekatan ketahanan holistik yang bersifat kolaboratif dan inklusif. Menurut Bonaria Siahaan Kesetaraan gender dalam

BACA JUGA:Suharindi: Siap Calon Legislatif dan Walikota Pagaralam

pendekatan ini sangat penting. Sehingga, setiap kegiatan dalam program ini akan berfokus memperkuat suara perempuan, mengoptimalkan peran dan keterlibatan laki-laki dan anak laki-laki, penerapan good governance yang inklusif, serta membangun ketangguhan masyarakat khususnya perempuan dalam menghadapi resiko dan tantangan.”Perempuan memiliki kerentanan yang berbeda, dan sering kali kerentanan mereka diabaikan, termasukdi sektor perkebunan. Program yang

merupakan hasil kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan perempuan di sektor perkebunan, khususnya sektor perkebunan kelapa sawit dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.Azlan Adnan, Managing Director, Cargill Tropical Oils mengatakan di Cargill selalu berkomitmen untuk menyediakan pangan dunia dengan cara yang aman dan bertanggung jawab, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kualitas kehidupan

BACA JUGA:Ketahuan Selingkuh, Justru Marah-Marah, Akhirnya Kehilangan Nyawa.

komunitas di mana pun kami beroperasi. "Kami bangga atas kemitraan yang terjalin dengan Pemkab Muba dan Yayasan CARE Peduli dalam mendukung komunitas perempuan di sektor kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin untuk meningkatkan kapasitas, status kesehatan, dan mata pencaharian mereka untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya. Kemitraan ini merupakan bukti komitmen jangka panjang Cargill untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia," tutupnya. 

Kategori :