JAKARTA, PAGARALAMPOS.CO - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung menyebutkan bahwa Anies Baswedan memiliki peluang besar untuk menjadi penerus Presiden Joko Widodo.
Hal ini diungkapkan oleh Akbar Tanjung saat menghadiri peresmian relokasi Momunen 66 di kawasan Taman Menteng, Jakarta Pusat.
"Saya bangga, beliau menjadi capres pada Pemilu 2024 yang akan datang," ujar Akbar Tanjung dalam sambutannya, Rabu, 5 Oktober 2022.
Tidak hanya itu, ia pun juga secara terang-terangan mengaku jika dirinya sangat mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.
BACA JUGA:Pengusungan Anies Baswedan Jadi Capres Oleh Nasdem Disebut Beratkan Beban Tugas Partai
"Beliau bahwa kuat peluang untuk menjadi presiden. Maka, saya ungkapkan mendukung beliau sebagai Capres," ucap mantan Ketua DPR RI periode 1999-2004.
Menurut Akbar Tanjung, Anies sangat cocok menjadi Presiden Republik Indonesia karena dirinya adalah seorang akademis yang berjiwa pemimpin dan memiliki keinginan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.
"Beliau orang pintar, seorang akademisi tapi juga seorang yang betul-betul memiliki kepemimpinan yang jauh ke depan tentang pembangunan Indonesia," tutur Akbar Tanjung.
BACA JUGA:Anies Baswedan: Bismillah, Kami Terima, Siap Jalan Bersama
"Lebih tepat lagi bahwa beliau akan menjadi presiden," tambahnya.
Akan tetapi pernyataan Akbar Tandjung ini sangat berbeda dengan pernyataan seluruh kader Partai Golkar yang mana pihaknya sangat mendukung Airlangga Hartarto untuk menjadi Capres 2024.
"Kita sudah putuskan Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto sesuai keputusan rapat pimpinan di forum nasional, itu sudah final," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, Selasa, 2 Agustus 2022.
BACA JUGA:Nasdem Deklarasi Anies Capres 2024, Surya Paloh: Kami Ingin Menitipkan Sejarah Ini
Meskipun begitu hingga saat ini pihak Partai Golkar pun belum mendeklarasikan Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.
Bahkan diwaktu yang berbeda, Ketua Umum Partai Golkar, Arilangga Hartarto pun mengaku bahwa saat ini partai politik yangvdipimpinnya itu masih fokus pada koalisi Indonesia Bersatu, yakni antara Partai Golkar, PPP dan PAN.