PAGARALAM POS, Pagaralam – Bertempat di Aula Wira Satya Polres Pagaralam, jajaran Polda Sumsel gelar giat Asistensi Kampung Tangguh Narkoba dan Radikalisme, Kamis 15 September 2022.
Ketua Tim Asistensi Polda Sumsel oleh AKBP Evi Heliza SPd, menyebut jika wilayah Kota Pagaralam termasuk dalam kawasan rawan Narkoba, namun zero radikalisme. Ada 4 Strategi Kamtibmas dengan kolaborasi yang harus dilakukan, yakni melalui perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi kerakyatan, serta peningkatan keamanan kawasan.
“Atensi untuk para Kepala OPD terkait untuk mendukung perbaikan kualitas SDM melalui aspek jasmani dan rohani, dengan pemanfaatan sarana olahraga, fasilitasi keagamaan secara rutin, koordinasi dan pembinaan UMKM,” ungkapnya.
Ditambahkan Evi, bahwa Tim Asistensi Polda Sumsel telah berkeliling ke seluruh lokasi Kelurahan Kampung Tangguh Narkoba. Dan hasilnya akan diteruskan ke pimpinan. “Kita pun berharap FORKOPIMDA menindaklanjuti rekomendasi Kampung Tangguh Anti Narkoba.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Tinjau Unit Pengolahan Ikan dan Budidaya Rumput Laut di Provinsi Maluku
Mari berkolaborasi dalam meningkatkan terbentuknya Kampung Tangguh Anti Narkoba, dengan harapan zero Narkoba di masyarakat,” harapnya.
BACA JUGA:Berpeluang Tembus BWF World Tour Finals 2022, Apriyani Rahayu/Siti Fadia
Sementara Kapolres Pagaralam, AKBP Arif Harsono SIk MH melalui Wakapolres, Kompol Hermansyah menuturkan, Narkotika sebagai kejahatan luar biasa, maka perlu optimalisasi seluruh pihak/stakeholder.
BACA JUGA:Persiapan Pemilu, DPC Partai Republiku Serahkan SK ke KPU
“Camat dan Lurah untuk tidak segan-segan berkomunikasi/berkoordinasi, dengan anggota Bhabinkamtibmas di wilayahnya terkait Narkoba dan juga Radikalisme.
Polri akan terus melakukan terus pelayanan terbaik bagi masyarakat dan siap diberi masukan dalam rangka Kamtibmas,” serunya.
Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni SH diwakili Asisten I Setda, Dahnial Nasution AP MSi menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam melalui Timdu P4GN telah melakukan upaya-upaya seluruh tugas pemerintahan Negara tidak bisa hanya dikerjakan Pemerintah, namun perlu bantuan seluruh pihak, baik Tokoh-tokoh masyarakat, swasta dan elemen masyarakat lainnya.
“Harus mengedepankan diskresi hukum dan pendekatan pencegahan terhadap korban penyalahgunaan Narkoba. Yang perlu kita berantas adalah para pelaku pengedar Narkoba. Dengan cara humanis dan advokasi seluruh pihak berwenang untuk mensosialisasikan bahaya Narkoba. Terkait radikalisme, maka sikap Bela Negara dan Nasionalisme harus ditingkatkan untuk menangkal hoax, faham-faham menyimpang dan SARA,” tutupnya. (Cg09/CE-V)