PKL Jadi Ancaman Adipura

Kamis 15-09-2022,04:00 WIB
Reporter : heru
Editor : Rerry

PAGARALAM POS, Lahat – Penilaian Adipura kian dekat. Untuk Kabupaten Lahat, penilaian penghargaan tertinggi dalam pengelolaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini, peroidenya sejak Agustus hingga Oktober mendatang.

Namun jadwal penilaiannya tidak diketahui kapan, sedangkan sejumlah titik pantau di Kota Lahat saat ini masih berantakan. Kondisi ini ditakutkan, Piala Adipura yang telah didapat sembilan kali berturut itu, tidak lagi didapat oleh Kabupaten Lahat.

Seperti keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan depan Balai Yasa Lahat. Dimana seharusnya titik itu bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL), saat ini masih saja diduduki oleh PKL nakal. Padahal Pemkab Lahat bersama PT KAI, sudah memasang baleho yang bertuliskan larangan berjualan di lokasi itu.

“Seharusnya disana itu tidak ada PKL, itu area taman, jadi titik pantau adipura,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lahat, Agus Salman, Rabu (14/9).

BACA JUGA:Jalin Sinergitas, Terima Patroli Sambang Kepolisian

Agus Salman membeberkan, titik pantau Adipura juga meliputi saluran terbuka, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), pasar, perumahan, bendungan, jalan utama, bank sampah, sekolah dan rumah sakit.

BACA JUGA:Resmikan Jembatan Gantung Wear Fair, Presiden: Penting untuk Mobilitas Orang dan Barang

Untuk pengelolaan lingkungan sudah sejak lama pihaknya terapkan, namun keberadaan PKL di lokasi RTH itu masih jadi persoalan.

BACA JUGA:Persiapan Pemilu, Partai PKS Pagaralam Telah Diverifikasi Oleh KPU Pagaralam

“Info terakhir, tim verifikasi sudah keluar dari Jambi. Kita tidak tahu kapan tim dari KLHK lakukan penilaian di Kabupaten Lahat,” ujarnya.

BACA JUGA:Ternyata Putri Candrawathi Pinjam Nama Ajudan Ferdy Sambo untuk Buka Rekening Bank: Kalau Yosua...

Sementara, Plt Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Lahat, Hery Kurniawan SSTp Msi melalui Kabid Trantibum dan Transmas, Roihanudin mengatakan, untuk PKL disepanjang jalan depan Balai Yasa Lahat sudah sering diteribkan, bahkan pihaknya sudah menempatkan porsenil untuk berjaga.

Namun PKL ini suka bandel, ketika petugas pergi, mereka kembali berjualan.

“Untuk PKL ini yang paling susah. Selain berikan arah, tindakan tegas juga sudah kita lakukan, bahkan solusi seperti relokasi tempat juga sudah diberikan untuk PKL ini. Tapi penyakitnya ini suka kucing-kucingan,” sampai Roihanudin. (her18)

 

Kategori :