PAGARALAMPOS - Skimming baru-baru ini menjadi viral di media sosial setelah salah satu nasabah PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mengaku kehilangan uang di rekeningnya sebesar Rp 135 juta. Lalu apa itu skimming? Bagaimana cara menghindarinya?
Menurut Pakar keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya, Skimming adalah pencurian informasi dari kartu kredit dan debit. Biasanya pelaku skimming memasang alat skimmer di lubang mulut mesin ATM, yaitu skimmer.
Skimer berfungsi untuk merekam tangan korban yang sedang memasukkan kode PIN. Bentuk dari alat skimmer itu sangat kecil sehingga sulit diketahui, seperti mulut slot kartu ATM.
Cara kerjanya ialah ketika kartu ATM sudah masuk, skimmer akan membaca dan merekam setiap data yang terdapat pada kartu ATM.
Alfons menjelaskan ada beberapa cara untuk menghindari praktik skimming, di anataranya:
BACA JUGA:Dunia Internasional Akui Tiga Tahun Indonesia Swasembada Beras
1.Perhatikan alat transaksi
Skimming adalah kejahatan dengan menggunakan alat yang sulit dideteksi oleh mata.
Sebaiknya kamu memeriksa langit-langit mesin ATM terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi.
Namun, jika menemukan alat yang mencurigakan di ATM, kamu dapat langsung menghubungi dan melapor ke pihak bank terkait.
2.Menggunakan kartu chip
Alfons menjelaskan bahwa kartu magnetik sangat rentan di skimming dan dipalsukan.
"Jadi kejahatan skimming terjadi karena bank masih menggunakan teknologi jadul puluhan tahun lalu kartu magnetik yang sudah sangat tidak aman dan harus dihindari untuk digunakan," ungkap Alfons.
Padahal, menurut aturan Bank Indonesia per 1 Januari 2022 semua kartu ATM sudah harus chip. Untuk itu, dia mengimbau agar pihak bank dan nasabah segera mengganti kartu ATM dan kartu lain dengan teknologi chip yang tidak bisa di skimming lagi.
BACA JUGA:Penumpang KA Wajib Vaksin Booster, Mulai Berlaku 15 Agutus 2022