Juga ada interim analisis seperti fase sebelumnya. Meski tak perlu menunggu ribuan partisipan mendapat suntikan. Hasil interim itulah yang sangat menentukan nasib VMP.
Apabila sesuai harapan, emergency use authorization (EUA) bisa diterbitkan. Tentu banyak pihak menanti hasil baik. Agar VMP bisa segera digunakan secara massal.
BACA JUGA:Gubernur Dijadwalkan Kunker di Pagaralam
”Sementara untuk data-data penting pada fase sebelumnya sudah kita dapat, semuanya safety,” lanjut Dominic.
Baik bagi partisipan yang sempat terpapar Covid-19 maupun yang tidak. Dengan kata lain, fase 1 dan 2 tidak ditemukan isu penting yang perlu diangkat. Tidak ada sesuatu yang mengganggu fase uji klinis.
Dominicus juga berharap agar VMP bisa didaftarkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga pemanfaatannya bisa lebih luas. Baik bagi umum maupun suntikan dosis ketiga bagi anak-anak.
“Atau bahkan bisa diekspor. Semoga saja lancar,” jelasnya.
BACA JUGA:Gara-gara Ditegur Buang Sampah Sembarangan, Warga Belitung Bacok Tetangga
Namun, tidak menutup kemungkinan peluangnya juga besar dipakai di dalam negeri. Mengingat cakupan vaksinasi dosis ketiga masyarakat umum juga masih rendah. Di Jawa Timur, misalnya, hingga kini masih ada sekitar 2 juta warga yang sama sekali belum divaksin. Bahkan yang mendapat suntikan ketiga masih sekitar 21,45 persen dari total sasaran 31,8 juta orang.
BACA JUGA:Petinggi ACT Kelewatan, Uang Umat yang Susah Saja Digelapkan, Wajar Dijerat Pasal Berlapis
Para peneliti VMP pun memanfaatkan hal itu. Salah satunya menyasar wilayah yang cakupan vaksinasinya rendah, yakni Kabupaten Pamekasan. Mereka telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Hal itu disambut baik oleh Bupati Pamekasan Badrut Tamam. Pihaknya akan menginstruksikan forkopimda dan forkopimcam untuk turut berperan aktif dalam menyukseskan vaksin Merah Putih bagi masyarakat Bumi Pamelingan.
BACA JUGA:Puting Jantan
“Kami targetkan dalam minggu ini sudah ada yang berangkat. Nanti menyusul secara bertahap,” tegasnya
Uji klinis fase 3 itu dinilai perlu melibatkan para kelompok naif. Yakni masyarakat yang belum divaksin memang harus dijangkau. Agar tidak merusak kekebalan kelompok yang sudah susah payah dibangun bersama. (*/min1)