PAGARALAMPOS.COM - Kasus baku tembak di Rumah Dinas Komplek Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan yang berawal dari istri Kadiv Propam Dilecehkan Brigadir Yosua saat sedang tidur, sosok Bharada E pun menjadi sorotan.
Menurut Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto, Bharada E penembak No 1 di Resimen Pelopor Korps Brimob. ‘’Dia bukan prajurit sembarangan,’’ujar Budhi.
Bharada E yang terlibat baku tembak dengan Brigadir Yosua setelah istri Kadiv Propam Dilecehkan ketika sedang tidur. Dia juga sebagai pelatih vertical rescue di korps Brimob.
BACA JUGA:Pelat Nomor Kendaraan Warna Putih Mulai Berlaku di Sumsel
"Kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada E. Ternyata Bharada E ini sebagai pelatih vertical rescue. Dia sebagai tim penembak nomor 1 kelas 1 di resimen pelopor," ujarnya kepada wartawan, Selasa, 12 Juli 2022.
Dia menambahkan, hingga saat ini status Bharada E masih sebagai saksi. Dalam hal ini, polisi belum menemukan satu pun alat bukti untuk menetapkan Bharada E sebagai tersangka.
"Belum ada satu pun alat bukti pendukung untuk meningkatkan Bharada E dari saksi menjadi tersangka,"ujarnya.
Kasus yang heboh secara nasional itu, berawal dari terjadinya baku tembak antara dua prajurit kepolsian di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Dalam aksi saling tembak itu, Brigadir Yosua tewas dengan tubuh lima peluru bersarang di tubuhnya.
Aksi baku tembak terjadi lantaran Bharada E berusaha memertahankan diri lantaran diberondong oleh Brigadir Yosua.
Kronologis peristwanya, detik-detik menjelang kejadian, Bharada E yang juga ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, berada di lantai dua rumah dinas Polri itu. Tiba-tiba dia mendengar suara teriakan dari Istri Kadiv Propam Polri.
BACA JUGA:Target Berikan yang Terbaik, Banggakan Pagaralam dan Sumsel
Bharada E pun sontak turun ke lantai 1. Akan tetapi ketika masih berada di tangga, di diberondong tembakan oleh Brigadir Yosua. Sebagai prajurit, dia pun membalas tembakan itu.
Kedua terlibat baku tembak. Brigadir Yosua menembakkan tujuh peluru sedangkan Bharada E menembakkan lima peluru.
Belakangan diketahui, ternyata Istri Kadiv Propam Polri berteriak karena mau dilecehkan oleh Brigadir Yosua. Saat istri jendral bintang dua itu, sedang tidur dan istirahat.