Sejarah Candi Cangkuang: Candi Hindu Tertua di Tatar Sunda yang Menjadi Simbol Toleransi Budaya!
Sejarah Candi Cangkuang: Candi Hindu Tertua di Tatar Sunda yang Menjadi Simbol Toleransi Budaya!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Candi Cangkuang merupakan salah satu peninggalan sejarah penting di Indonesia yang terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Candi ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi karena menjadi satu-satunya candi bercorak Hindu yang ditemukan di wilayah Tatar Sunda.
Keberadaannya menjadi bukti nyata bahwa ajaran Hindu pernah berkembang pesat di Jawa Barat sebelum datangnya pengaruh Islam.
Asal Usul Penemuan Candi Cangkuang
BACA JUGA:Mengetahui Sejarah Menarik Gunung Dempo, Sumatera Selatan!
Candi Cangkuang pertama kali ditemukan oleh peneliti Belanda, Drs. Harsoyo bersama Arkeolog Uka Tjandrasasmita pada tahun 1966.
Penemuan ini bermula dari laporan masyarakat sekitar yang menemukan reruntuhan batu di dekat Situ Cangkuang, sebuah danau kecil di tengah perbukitan.
Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa batu-batu tersebut merupakan bagian dari struktur candi kuno. Candi ini kemudian dipugar oleh pemerintah dan mulai dikenalkan kepada masyarakat luas pada tahun 1970-an.
Uniknya, lokasi Candi Cangkuang berada di pulau kecil di tengah danau, yang hanya dapat diakses menggunakan rakit bambu.
BACA JUGA:Sejarah Suku Paser: Asal Usul, Budaya, dan Perkembangannya di Kalimantan Timur!
Keberadaan danau dan pemandangan alam sekitar menjadikan situs ini tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga memiliki daya tarik wisata yang menawan.
Struktur dan Arsitektur Candi
Candi Cangkuang memiliki bentuk yang sederhana dibandingkan dengan candi-candi besar di Jawa Tengah seperti Prambanan atau Borobudur.
Bangunannya terbuat dari batu andesit dengan tinggi sekitar 8,5 meter dan berdiri di atas pondasi persegi berukuran 4,7 x 4,7 meter.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
