Misteri Situs Megalitikum Tertua di Dunia yang Berpotensi Mengubah Sejarah Peradaban Manusia
Gunung Padang-net-kolase
PAGARALAMPOS.COM - Di jantung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berdiri megah Gunung Padang, situs megalitikum yang kini menjadi pusat perhatian dunia arkeologi modern. Dikenal sebagai kompleks batu terbesar di Asia Tenggara, situs ini menyimpan rahasia masa lampau yang masih menjadi perdebatan hangat di kalangan ilmuwan.
Penelitian yang dilakukan oleh berbagai tim, termasuk Pusat Riset Arkeometri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan sejumlah ahli geologi, mengungkap temuan mengejutkan: struktur di bawah permukaan Gunung Padang diperkirakan berusia lebih dari 9.000 hingga 25.000 tahun jauh lebih tua dari piramida Giza di Mesir.
Jika benar, penemuan ini dapat mengubah pandangan dunia tentang asal-usul peradaban manusia.
BACA JUGA:Jangan Cuma Tahu Rendang! Yuk, Kenali 5 Hidangan Padang Lain yang Tak Kalah Nikmat!
BACA JUGA:Selain Rendang, Ini 5 Kuliner Khas Padang yang Lezat dan Wajib Dicicipi!
Situs ini terdiri dari teras-teras batu andesit yang tersusun rapi di puncak bukit, membentuk pola geometris yang menakjubkan. Para peneliti menduga susunan batu ini bukan sekadar fenomena alam, melainkan hasil rekayasa manusia purba yang memiliki teknologi dan pengetahuan geologi tinggi.
Selain aspek ilmiah, Gunung Padang juga sarat nilai spiritual dan budaya. Masyarakat setempat menganggapnya sebagai tempat sakral, dipercaya sebagai pusat energi dan peradaban leluhur Sunda.
Hingga kini, lokasi ini masih ramai dikunjungi peziarah dan wisatawan yang tertarik dengan misteri di balik keheningan batu-batu purba tersebut.
BACA JUGA:Catat! Cara Praktis Membuat Asam Padeh Ikan Tongkol, Khas Rumah Makan Padang
BACA JUGA:Cara Membuat Sambal Ijo Khas Padang Enak, Bikin Makan Jadi Lahap!
Dengan gabungan antara arkeologi, geologi, dan mitologi lokal, Gunung Padang bukan sekadar situs sejarah, tetapi juga pintu gerbang untuk memahami bab baru sejarah manusia — bab yang mungkin dimulai jauh sebelum yang selama ini kita yakini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
