Sejarah Patung Jenderal Sudirman: Ikon Perjuangan dan Simbol Patriotisme di Jakarta!
Sejarah Patung Jenderal Sudirman: Ikon Perjuangan dan Simbol Patriotisme di Jakarta!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Jenderal Sudirman adalah salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia yang memimpin perjuangan gerilya melawan penjajah Belanda dan dikenal sebagai Panglima Besar TNI di masa awal kemerdekaan.
Karena jasa-jasanya yang besar, muncul gagasan untuk membangun sebuah monumen atau patung sebagai penghormatan serta untuk mengabadikan semangat kepemimpinan dan perjuangan beliau.
Gagasan tersebut kemudian diwujudkan di ibu kota Jakarta, mengingat pentingnya lokasi strategis sebagai pengingat publik terhadap nilai perjuangan dan patriotisme.
Proses Penciptaan dan Pembangunan
BACA JUGA:Sejarah Museum Kayuh Baimbai: Jejak Budaya Sungai dan Kehidupan Masyarakat Banjar!
Pembuatan patung ini dipimpin oleh seniman asal Bandung, Edi Sunaryo (sering ditulis “Sunario” atau “Edi Sunaryo”) yang juga memiliki latar pendidikan seni rupa.
Beberapa fakta teknis yang menarik:
Patung terbuat dari material perunggu dengan berat total sekitar 4 ton.
Tinggi keseluruhan patung (termasuk penyangga) mencapai sekitar 12 meter, yang terdiri dari tinggi figur utama sekitar 6,5 meter dan tiang atau penyangga setinggi sekitar 5,5 meter.
BACA JUGA:Sejarah Museum Islam Ternate: Jejak Kejayaan Kesultanan dan Warisan Peradaban Islam di Maluku Utara!
Lokasi pembangunan dan peresmian dilakukan sekitar tahun 2003–2004, pada masa pemerintahan Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pose patung pun memiliki makna khusus: figur Jenderal Sudirman digambarkan dalam posisi berdiri tegap, tangan kanan mengangkat hormat, tangan kiri memegang tongkat komando, mengenakan jubah gerilya.
Menurut cucunya, Ganang Sudirman, posisi ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa Sudirman menghormati rakyat, bukan untuk dihormati.
Lokasi dan Fungsi Simbolis
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
