Sejarah Museum Layang-Layang Indonesia: Pelestari Budaya Tradisional di Tengah Modernisasi!

PAGARALAMPOS.COM - Museum Layang-Layang Indonesia merupakan salah satu museum unik di Jakarta yang didedikasikan untuk melestarikan budaya permainan tradisional layang-layang.

Terletak di Jalan Haji Kamang, Pondok Labu, Jakarta Selatan, museum ini tidak hanya menyimpan berbagai koleksi layang-layang dari seluruh penjuru nusantara, tetapi juga dari berbagai negara.

Keberadaannya menjadi bukti bahwa layang-layang bukan sekadar permainan anak-anak, melainkan bagian penting dari sejarah, seni, dan budaya.

Museum ini didirikan pada 21 Maret 2003 oleh Dra. Endang Ernawati, seorang pecinta dan pelestari budaya tradisional Indonesia.

BACA JUGA:Sejarah Museum Wayang: Dari Gereja Kolonial hingga Pusat Pelestarian Budaya Nusantara!

Kecintaannya terhadap layang-layang bermula pada awal tahun 1990-an, saat ia aktif mengikuti berbagai festival layang-layang nasional dan internasional.

Ia menyadari bahwa budaya layang-layang di Indonesia mulai terlupakan, tergeser oleh permainan modern.

Dari keprihatinan tersebut, lahirlah ide untuk mendirikan museum yang bisa menjadi tempat edukasi, pelestarian, sekaligus ruang kreatif bagi generasi muda.

Bangunan museum didesain dengan nuansa tradisional khas Indonesia, lengkap dengan taman dan gazebo yang memberikan suasana sejuk.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Gajah: Jejak Peradaban Nusantara di Jantung Jakarta!

Di dalam museum, pengunjung dapat melihat lebih dari 600 jenis layang-layang dari berbagai daerah dan negara.

Mulai dari layang-layang tradisional seperti Janggan dari Bali, Pégat dari Kalimantan, hingga layangan perahu dari Riau.

Selain itu, ada pula koleksi layang-layang modern dan kreasi seni unik yang menunjukkan perkembangan teknologi dan kreativitas dalam dunia layang-layang.

Museum Layang-Layang Indonesia tidak hanya memamerkan koleksi, tetapi juga menyediakan berbagai kegiatan edukatif.

Sumber: