Sejarah Rumah Adat Suku Sasak: Simbol Kehidupan dan Kearifan Lokal di Tanah Lombok!
Sejarah Rumah Adat Suku Sasak: Simbol Kehidupan dan Kearifan Lokal di Tanah Lombok!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Suku Sasak merupakan Suku asli yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Mereka dikenal memiliki budaya dan tradisi yang masih kental, salah satunya tercermin dalam bentuk arsitektur rumah adatnya yang unik dan sarat makna.
Rumah adat Suku Sasak bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga mencerminkan filosofi kehidupan, sistem sosial, serta hubungan spiritual dengan alam dan leluhur.
Asal-Usul dan Filosofi Rumah Adat Sasak
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Danau Ranu Kumbolo: Permata Mistis di Lereng Semeru!
Sejarah rumah adat Suku Sasak berakar dari kehidupan masyarakat pedesaan yang hidup sederhana dan sangat bergantung pada alam.
Rumah adat mereka, yang dikenal dengan sebutan Bale Tani atau Bale Lumbung, telah ada sejak ratusan tahun lalu.
Konsep bangunannya disesuaikan dengan kondisi geografis Lombok yang tropis, sehingga memberikan kenyamanan dan perlindungan dari cuaca panas maupun hujan.
Secara filosofi, rumah adat Sasak mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakatnya yang menjunjung tinggi keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
BACA JUGA:Sejarah Pulau Komodo: Kisah Penemuan, Legenda, dan Keajaiban Alam Sang Naga Purba Indonesia!
Setiap bagian rumah memiliki arti simbolis yang berhubungan dengan tahapan kehidupan manusia, mulai dari kelahiran hingga kematian.
Struktur dan Bentuk Arsitektur
Rumah adat Suku Sasak dibangun dengan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar, seperti bambu, kayu, ijuk, dan tanah liat.
Struktur bangunannya menggunakan sistem panggung, di mana lantai rumah ditopang oleh tiang-tiang kayu yang kokoh. Tujuannya adalah agar rumah terhindar dari genangan air serta memudahkan sirkulasi udara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
