Pemkot PGA

Sejarah Gunung Iliwerung: Antara Gejolak Alam dan Kehidupan Masyarakat Lembata!

Sejarah Gunung Iliwerung: Antara Gejolak Alam dan Kehidupan Masyarakat Lembata!

Sejarah Gunung Iliwerung: Antara Gejolak Alam dan Kehidupan Masyarakat Lembata!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Gunung tersebut adalah Gunung Iliwerung, salah satu Gunung api aktif yang menjadi bagian dari Cincin Api Pasifik yang membentang luas di wilayah Indonesia timur.

Meskipun namanya tak setenar Gunung Merapi atau Gunung Bromo, Iliwerung menyimpan kekuatan alam yang luar biasa dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat lokal selama berabad-abad.

Asal Usul Nama dan Letak Geografis

Keunikannya terletak pada posisinya yang berada sangat dekat dengan garis pantai, menjadikan aktivitas vulkaniknya sering kali berdampak langsung pada kehidupan pesisir.

BACA JUGA:Menaklukkan Eropa, Menyalakan Revolusi Inilah Warisan Berdarah Napoleon!

Ketinggiannya sekitar 1.018 meter di atas permukaan laut, dan ia memiliki sejarah letusan yang cukup panjang dan kompleks.

Catatan Letusan Sejak Abad ke-20

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Gunung Iliwerung mulai aktif secara signifikan pada abad ke-20, dengan letusan pertama yang terdokumentasi terjadi pada tahun 1870.

Namun, letusan yang paling besar dan merusak terjadi pada tahun 1973, yang tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik tetapi juga memicu tsunami lokal yang menewaskan ratusan orang dan menghancurkan desa-desa pesisir.

BACA JUGA:Perang Saudara Amerika Ketika Isu Perbudakan Mengoyak Negeri Adidaya

Letusan tersebut terjadi di bagian bawah laut dari sistem vulkanik Iliwerung, yang dikenal sebagai lembah atau retakan bawah laut Ili Ape.

Aktivitas vulkanik bawah laut ini sangat berbahaya karena sulit dipantau secara visual dan dapat menyebabkan perpindahan air laut secara tiba-tiba, menciptakan gelombang tsunami tanpa banyak peringatan.

Selain letusan besar tahun 1973, Iliwerung juga beberapa kali menunjukkan aktivitas vulkanik dalam skala lebih kecil, termasuk letusan tahun 1993 dan peningkatan aktivitas pada 2013.

Pada tahun-tahun tersebut, terjadi peningkatan gempa vulkanik dan keluarnya asap serta material panas dari kawah, yang membuat penduduk di sekitar lereng gunung harus mengungsi sementara waktu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait