Kesadaran Masyarakat Bayar Pajak Kendaraan Meningkat
Foto : Pelayanan pajak kendaraan di Kantor Samsat Pagar Alam.--pagaralampos.com
PAGARALAMPOS.COM – Usai masa libur dan cuti bersama Hari Raya Waisak, Kantor Pelayanan Samsat Pagar Alam tampak dipadati masyarakat yang hendak membayar pajak kendaraan bermotor. Fenomena ini menjadi bukti kesadaran warga Kota Pagaralam dalam memenuhi kewajiban sebagai pemilik kendaraan semakin meningkat.
Kapolres Pagar Alam AKBP Erwin Aras Genda SIk, melalui Kasat Lantas AKP Herman didampingi Kanit Regident Ipda Andi, mengakui peningkatan signifikan dalam pembayaran pajak kendaraan ini didominasi oleh kendaraan roda dua (R2).
“Memang kendaraan roda dua paling mendominasi. Warga berbondong-bondong datang untuk membayar pajak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat,” ungkap Ipda Andi.
Ipda Andi menjelaskan pentingnya membayar pajak tepat waktu agar kendaraan dapat digunakan dengan aman dan nyaman di jalan raya. “Dengan pajak yang hidup, kendaraan bisa digunakan ke mana saja tanpa khawatir saat ada pemeriksaan. Namun, yang tak kalah penting adalah tetap membawa kelengkapan surat-surat kendaraan,” ujarnya.
BACA JUGA:Tak Libur, Samsat Beri Pelayanan Saat Waisak
BACA JUGA:Libur Nasional Jadwal Pelayanan Samsat Tutup, Catat Tanggalnya
BACA JUGA:Musim Panen Kopi, Pembayaran Pajak Kendaraan Meningkat di Samsat Kota Pagaralam
Ia menekankan masyarakat sebaiknya tidak hanya membawa fotokopi STNK saat berkendara, melainkan harus membawa dokumen asli seperti STNK dan SIM. “Fotokopi tidak sah untuk keperluan pemeriksaan di lapangan. STNK dan SIM asli wajib dibawa sebagai bukti kelayakan dan legalitas kendaraan dan pengemudi,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihak Polres Pagaralam juga mengimbau pengendara untuk selalu memprioritaskan keselamatan saat berkendara. Beberapa hal penting yang ditekankan diantaranya adalah Menggunakan helm standar SNI bagi pengendara dan penumpang sepeda motor.
Menggunakan sabuk pengaman bagi pengemudi dan penumpang mobil, tidak menggunakan ponsel saat mengemudi, tidak menggunakan knalpot brong yang mengganggu kenyamanan publik.
“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa keselamatan adalah hal utama. Jangan karena ingin terlihat keren dengan knalpot brong atau ingin cepat merespons pesan di HP, malah mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain,” jelas AKP Herman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
