Menelusuri Sejarah Candi Tikus: Jejak Peradaban Majapahit di Bawah Permukaan!
Menelusuri Sejarah Candi Tikus: Jejak Peradaban Majapahit di Bawah Permukaan!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Candi Tikus adalah salah satu situs bersejarah penting yang berada di kawasan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Situs ini menjadi bagian dari warisan arkeologis Kerajaan Majapahit, yang dikenal sebagai salah satu Kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara.
Meski ukurannya tidak sebesar candi-candi lain seperti Prambanan atau Borobudur, Candi Tikus memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya menonjol, baik dari sisi arsitektur maupun fungsinya pada masa lalu.
Asal-usul Nama "Candi Tikus"
BACA JUGA:Terungkap! Legenda dan Sejarah Darah Pejuang di Balik Nama Jembatan Merah Bogor
Nama “Candi Tikus” terkesan unik dan tidak biasa untuk sebuah situs purbakala. Penamaan ini tidak berasal dari masa Majapahit, melainkan dari masyarakat setempat yang menemukannya pada awal abad ke-20.
Pada tahun 1914, situs ini ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah dan digunakan sebagai sarang oleh tikus-tikus liar.
Ketika dilakukan penggalian, terlihat struktur bangunan yang rumit dan rapi, menunjukkan bahwa tempat tersebut merupakan peninggalan penting dari masa lampau.
Karena banyaknya tikus yang keluar dari dalam timbunan tanah saat penggalian, masyarakat kemudian menyebutnya sebagai "Candi Tikus" dan nama ini pun melekat hingga kini.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Bukit Lawang, Pesona Simbol Perjuangan Masyarakat dan Alam yang Saling Menguatkan
Penemuan dan Pemugaran
Candi Tikus ditemukan oleh penduduk sekitar Desa Temon, Kecamatan Trowulan, dan dilaporkan kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Setelah itu, dilakukan proses ekskavasi dan penelitian arkeologi oleh tim dari Dinas Purbakala.
Pada tahun 1984, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia memulai pemugaran besar-besaran yang akhirnya mengungkapkan bentuk asli bangunan ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
