Angka Stunting Terendah 11,6% di Sumsel, Ternyata Ini Upaya Pemkot Pagar Alam

PAGARALAMPOS.COM – Dalam upaya menangkal pandemi dan memperbaiki gizi masyarakat, khususnya di Kota Pagar Alam, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Paga Allam, Dahnial Nasution mengikuti Forum Diskusi Aktual (FDA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Kegiatan ini berlangsung secara virtual pada Selasa (11/3) di Ruang Rapat Besemah III, Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pagaralam.

Forum ini mengusung tema ‘Strategi Implementasi Wastewater Based Epidemiology (WBE) di Indonesia’ dengan tujuan utama menurunkan angka stunting di tanah air.

Salahsatu pendekatan yang dibahas adalah pemantauan kondisi kesehatan lingkungan melalui WBE, baik di perkotaan maupun pedesaan.

BACA JUGA:Gaungkan GENTING, Salurkan Bantuan Nutrisi Kepada Keluarga Berisiko Stunting

BACA JUGA:Dukung Atasi Stunting di Daerah, Wakapolres Pagar Alam Salurkan Bantuan Nutrisi

BACA JUGA:Keaktifan Polsek Dempo Utara Berkolaborasi, Dukung Pencegahan Stunting

Metode ini memungkinkan pendeteksian dini terhadap potensi penyebaran penyakit serta kondisi gizi masyarakat berdasarkan analisis limbah cair.

Diskusi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, serta ahli sanitasi dari Jepang.

Kehadiran para ahli dari Jepang diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam penerapan WBE serta mewujudkan tujuan utama dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

Sebagai informasi, angka stunting di Kota Pagar Alam saat ini berada di angka 11,6 persen, menjadikannya sebagai daerah dengan angka stunting terendah di Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Edukasi Bahaya Pernikahan Dini dan Risiko Stunting , Ini Upaya Yang Dilakukan Pemkot Pagaralam

BACA JUGA:Mewujudkan Keluarga Sehat dan Bebas Stunting di Kelurahan Rebah Tinggi Kota Pagaralam, Ini Upayanya!

Hal ini menunjukkan bahwa upaya perbaikan gizi dan kesehatan lingkungan di Kota Pagaralam telah berjalan dengan baik, namun tetap memerlukan langkah strategis yang berkelanjutan.

Sumber: