Pemkot PGA

Mitos atau Fakta. Punden Berundak Gunung Padang Dijadikan Tempat Persembahan dan Upacara Sakral Berbau Mistis?

Mitos atau Fakta. Punden Berundak Gunung Padang Dijadikan Tempat Persembahan dan Upacara Sakral Berbau Mistis?

Mitos atau Fakta. Punden Berundak Gunung Padang Dijadikan Tempat Persembahan dan Upacara Sakral Berbau Mistis?--Net

PAGARALAMPOS.COM - Ribuan batu yang terserak di punggung Gunung Padang menjadi saksi bisu peradaban yang pernah menghuni kawasan Cianjur ribuan tahun lalu.

Para ahli mencoba merekonstruksi pemandangan daerah megalitik ini. Situs Gunung Padang terdiri atas lima tingkat halaman–disebut teras–yang berjejer pada satu sisi bukit.

Teras-teras bersusun memanjang menghadap ke Gunung Gede yang berada 25 kilometer di barat laut situs.

Situs Gunung Padang memang menyimpan misteri. Dan juga dikaitkan dengan cerita mitos hingga saat ini.

BACA JUGA:Menyeramkan, AURA Magis Situs Gunung Padang Memikat Warga Menggelar Ritual di Puncak Punden Berundak

Konstruksi punden berundak mendasarkan pada kepercayaan bahwa gunung dan tempat tinggi lainnya merupakan persemayaman para leluhur.

Oleh karenanya, hingga saat ini puncak Situs Gunung Padang yang tingginya sekitar 900 meter di atas permukaan laut ini dijadikan pusat religi.

Kabarnya, setahun terakhir semakin sering digelar ritual. Tak sedikit pengunjung yang melakukan upacara ritual di sana. 

Isu piramida yang tengah berembus kencang sedikit banyak mempengaruhi. Meski tak sampai menggoyahkan keyakinan mereka, gunung ini adalah bagian dari peradaban Sunda kuno yang tinggi.

BACA JUGA: Gunung Padang Situs Megalitikum Terbesar, dengan Teknologi Canggih dari Zaman Purba!

Sebagian warga juga mempercayai gunung ini memiliki aura kuat agar doa terkabul. Tak ayal, teras kelima dan terkecil pada bagian Gunung Gede dianggap sebagai tempat paling suci.

Mereka pun kerap memasang kemenyan sebagai bagian dari upacara ritual. Tak cuma urusan spiritualitas, situs megalitik Gunung Padang ibarat rumah musik masyarakat masa silam.

Ada sejumlah batu yang jika dipukul akan mengeluarkan bunyi tangga nada. Sejumlah warga juga menggelar ritual ketika embun mulai membasahi daun.

Bagi yang percaya kekuatan spiritual lebih kental pada malam hari menyisakan begitu banyak cerita tentang sebuah gunung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait